Sabtu, 19 Maret 2011

Sistem Penunjang Keputusan

Keputusan Terstruktur
Modul Penerimaan Mahasiswa Baru
Modul ini melakukan proses penerimaan mahasiswa baru , dilakukan secara on-line melalui web . Pada modul ini terdapat entry data berupa data-data calon mahasiswa yang akan mendaftar ujian masuk , pencetakan kartu tanda ujian , transaksi data dan pelaporan data transaksi pendaftaran .
Skema Desain Arsitektur Sistem Informasi Akademik


Keputusan tidak terstruktur
Prosedur system pegadaian
            Adapun prosedur yang terlibat pada sistem pegadaian diantaranya :

Gambar 3.2 Struktur Proses Pengolahan Data Nasabah
Keterangan      :
FPK     : Formulir Pemberian Kredit
SBK    : Surat Bukti Kredit



Prosedur Pemberian Kredit Gadai

          
Gambar 3.3 Flowmap Perosedur Pemberian Kredit
Keterangan      :
 A1      : Buku Penerimaan Barang Jaminan
Proses pemberian kredit gadai dapat dilakukan dengan cara nasabah mengambil formulir pemberian kredit ke penaksir, kemudian formulir pemberian kredit diisi oleh nasabah setelah diisi nasabah menyerahkan ke penaksir. Setelah penyerahan formulir pemberian kredit ke penaksir, nasabah menyerahkan juga barang jaminan yang akan digadaikan dan identitas nasabah. Kemudian penaksir memperkirakan harga barang jaminan tersebut, setelah diperkirakan harganya berapa penaksir membuat surat bukti kredit yang dirangkap tiga, kemudian penaksir menyerahkan surat bukti kredit satu, formulir pemberian kredit, dan identitas ke nasabah, setelah itu penaksir mencatat barang jaminan yang masuk di Buku Penerimaan Barang Jaminan dan kemudian penaksir memberikan barang jaminan dan surat bukti kredit dua ke bag. gudang.

Prosedur Pelaporan
            Dalam prosedur pelaporan ini, dari arsip Buku Penerimaan Barang Jaminan penaksir membuat laporan harian kredit, setelah itu penaksir menggandakan laporan harian tersebut menjadi tiga lembar. Kemudian penaksir memberikan semua laporan ke kepala cabang, dari kepala cabang laporan tersebut disahkan dan dikembalikan lagi semuanya kepada penaksir. Dari penaksir laporan pertama dipegamg oleh penaksir untuk dijadikan arsip, lembar kedua diberikan ke kepala cabang untuk dijadikan arsip dan lembar ketiga diberikan ke bag. Administrasi..







Gambar 3.4 Flowmap Prosedur Pelaporan
Keterangan      :
A2       : Arsip Laporan yang disahkan dipegang oleh Penaksir.
A3       : Arsip Laporan yang disahkan dipegang oleh Kepala cabang.


Pemberian kredit
Evaluasi kelayakan pemberian kredit merupakan suatu penilaian dimana suatu debitur apakah pantas atau tidak untuk menerima pinjaman dari bank. Proses keputusan layak atau tidak debitur diberi kredit, dapat dijelaskan dengan gambar 2.1:

Sistem Informasi Akuntansi


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


1.      Tinjauan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Sebagai bahasa bisnis akuntansi menyediakan cara untuk menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk informasi keuangan kepada pemakainya. Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen.

Pemakai informasi akuntansi pun terdiri dari dua kelompok, yaitu pemakai eksternal dan pemakai internal. Yang dimaksud dengan pemakai ekseternal mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat kerja dan masyarakat. Sedangkan pemakai internal adalah pihak manajer dari berbagai tingkatan dalam organisasi bersangkutan. Sistem Informasi Akuntansi(SIA) dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya
.
Adapun tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
1.      mendukung operasi-operasi sehari-hari
2.      mendukung pengambilan keputusan manajemen
3.      memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban

2.      Siklus Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system) yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi:

1.      Siklus pendapatan\
2.      Siklus pengeluaran kas
3.      Siklus konversi
4.      Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5.      Siklus buku besar dan laporan keuangan

Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas. Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran. Siklus konversi merupakan siklus produksi mulai dari bahan mentah sampai ke barang jadi. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia melibatkan prosedur penggajian. Siklus buku besar dan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar. Hubungan antar siklus-siklus akuntansi dapat dilihat pada gambar 1.


Gambar 1. Hubungan Siklus-siklus Akuntansi Keuangan Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih dahulu.

3.      Contoh Sistem Informasi Akuntansi
Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan MYOB. Sedangkan contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan berdasarkan kasus dalam organisasi adalah Surya Artha yang dibuat oleh CV. Surya Cipta Solusi Informatika. Pada makalah ini akan ditunjukkan lebih rinci mengenai Surya Artha.
Surya Artha dikembangkan untuk perusahaan dagang. Sistem ini menangani pemrosesan data antara lain: data rekening, data supplier, data pelanggan, data barang/stok, transaksi pembelian tunai dan kredit, transaksi retur pembelian, transaksi penerimaan dan pembayaran utang yang bukan dari pembelian, transaksi penjualan tunai dan kredit, transaksi retur penjualan, transaksi penerimaan dan pembayaran piutang yang bukan dari penjualan, transaksi jurnal umum, transaksi penyesuaian saldo awal dan tutup buku, laporan-laporan transaksi, laporan-laporan keuangan
Contoh menu pemrosesan data pada Surya Artha dapat dilihat pada gambar 2 dan 3, sedangkan contoh laporan yang dihasilkan dari Surya Artha dapat dilihat pada
gambar 4 dan gambar 5.

Gambar 2. Menu Transaksi Jurnal Umum


Gambar 3. Menu Transaksi Pembelian Barang

Gambar 4. Menu Laporan Penjualan


Gambar 5. Menu Laporan Rugi/Laba

Dalam mengembangkan system informasi akuntansi harus dilakukan tahap-tahap pengembangan sebagai berikut: pernyataan tujuan-tujuan system, pembuatan alternatif-alternatif, analisis system, perancangan system, pengujian system, implementasi dan pemeliharaan

4.      PENGENDALIAN INTERN

Pengendalian intern suatu perusahaan meliputi struktur organisasi dan semua caracara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk:
a.       menjaga keamanan harta milik perusahaan
b.      memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
c.       memajukan efisiensi dalam usaha
d.      mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu

Pengendalian intern diperlukan karena beberapa alasan, yaitu:
a.       SIA merupakan suatu system yang terbuka
b.      Mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan atau kecurangan-kecurangan)
c.       Melacak kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi

Sistem Pengendalian Intern dibagi 2 yaitu:
a.       Pengendalian akuntansi / pengendalian pencegahan
1.      Pengendalian secara umum
2.      Pengendalian aplikasi
b.      Pengendalian administrative
1.      Pengendalian umpan balik
2.      Pengendalian umpan maju

4.1  Pengendalian Akuntansi

Tujuan utama dari pengendalian akuntansi adalah:
1.      menjaga keamanan harta kekayaan milik perusahaan
2.      memeriksa ketepatan dan kebenaran data akuntansi

Pengendalian akuntansi perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga memberikan jaminan yang cukup beralasan atau meyakinkan terhadap:
1.      Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan wewenang manajemen, baik yang sifatnya umum maupun yang sifatnya khusus
2.      Transaksi-transaksi perlu dicatat untuk :
a.       Penyusunan laporan keuangan
b.      Menjaga pertanggungjawaban atas kekayaan
3.      Pemakaian harta kekayaan perusahaan hanya diijinkan bila ada wewenang dari manajemen
4.      Bahwa harta kekayaan perusahaan menurut catatan sama besarnya dengan kekayaan riil

4.2  Pengendalian Administratif

Pengendalian administratif memiliki tujuan utama:
1.      meningkatkan efisiensi operasi kegiatan
2.      mendorong ditaatinya kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
Pengendalian administratif mendukung pengendalian akuntansi yang berorientasi pada manajemen. Yang termasuk dalam pengendalian administratif, yaitu:
1.      Pengendalian perencanaan, yang terdiri dari anggaran penjualan (sales budget), perencanaan induk (master plan), perennaan jaga-jaga (contingency plan), peramalan arus kas (cash flow forecast) dan pengendalian perediaan (inventory control)
2.      Pengendalian personil, yang terdiri dari recruitment, pelatihan, evaluasi pekerjaan, administrasi gaji, promosi dan transfer
3.      Pengendalian standar operasi, yang terdiri dari standar yang harus dikerjakan dan system untuk melaporkan penyimpangan

Sistem Informasi Manajemen

 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DEFINISI SIM
Kami mendefinisikan manajemen information system (sistem informasi manajemen) atau SIM sebagai sistem berdasarkan komputer yang menjadikan informasi dapat digunakan oleh para manager  untuk kebutuhan yang sama. Para manager tersebut biasanya merupakan kesatuan dari organisasi formal, yaitu suatu perusahaan atau salah satu area fungsionalnya. Informasi tersebut menjelaskan perusahaan atau sistem utamanya berkenaan dengan apa yang etrjadi di waktu lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Informasi dibuat dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, output simulasi matematis. Informasi tersebut digunakan oleh manager untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah.

MODEL SIM
Definisi kami dapat dilukiskan seperti model pada gambar 9.3 pemroses informasi berada pada sebelah kiri. Ia mencakup komputer dengan database yang berisi data dan informasi yang berasal dari internal dan lingkungan, dan juga perpustakaan software. Unsur penting lain yang walaupun tidak nampak pada model tersebut adalah staf spesialis informasi.
Pemroses informasi memberikan informasi dalam tiga bentuk dasar kepada pemakai SIM. Pemakai, yang ditampilkan di tengah dengan diagram organisasi ditempatkan pada tingkat organisasional dan dalam semua area fungsi.



Sisi sebelah kanan dari model menunjukkan bagaimana informasi digunakan dalam pemecahan masalah. Tanda panah besar yang menghubungkan ketiga bentuk informasi dengan langkah pemecahan masalah menunjukkan bagaimana pemakai menerapkan output SIM. Informasi tersebut memberi keterangan kepada masalah, bukan kepada keputusan tertentu, dan ia diperuntukkan bagi manager untuk menentukan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.
Perusahaan dapat memulai usaha penerapan SIM untuk membuat sumber informasi dapat digunakan oleh manager dalam perusahaan tersebut. Atau, sub-unit organisasional, seperti tingkatan manajemen atau area fungsional dapat memulai penggunaan SIM terutama untuk mendukung atau membantu pekerjaan manajer ada sub-unit atau area fungsional tersebut. Sebagai contoh mengenai usaha SIM yang dirancang untuk mendukung tingkat manajemen ini adalah sistem informasi eksekutif. Usaha SIM yang ditujukan untuk mendukung amanjer dalam area fungsional tertentu meliputi sistem informasi marketing, sistem informasi manufaktur, sistem informasi keuangan dan sistem informasi sumber daya manusia.

Softskill Part 2 (Demokrasi)

TUGAS


-       Jelaskan Pelaksanaan Demokrasi di Negara Indonesia saat ini !

Pelaksanan demokrasi di Indonesia saat ini menurut saya sudah sesuai karena Demokrasi yang dikembangkan pada saat ini pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR - MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain. Selain itu demokrasi di Indonesia pada saat ini adalah demokrasi  yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
·         Ketuhanan Yang Maha Esa,
·         kemanusiaan yang adil dan beradab,
·         persatuan Indonesia, dan
·         kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
·         serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

-       Bagaimana Bangsa Indonesia mengelola SDA berdasarkan pemikiran aspek kewilayahan ?
Karena keadaan geografis Indonesia yang berupa kepulauan berpengaruh terhadap mekanisme pemerintahan Negara Indonesia. Dengan keadaan geografis yang berupa kepulauan ini menyebabkan pemmerintah sulit mengkoordinasi pemerintahan yang ada di daerah. Untuk memudahkan pengaturan atau penataan pemerintahan maka diperlukan adanya suatu sistem pemerintahan yang dapat berjalan secara efisien dan mandiri tetapi tetap terawasi dari pusat. Sumber daya alam daerah di Indoinesia yang tidak merata juga merupakan salah satu penyebab diperlukannya suatu sistem pemerintahan yang memudahkan pengelolaan sumber daya alam yang merupakan sumber pendapatan daerah sekaligus menjadi pendapatan nasional.
Maka pemerintah pusat mempunyai suatu sistem pemerintahan yang dinamakan “otonomi daerah” yang sudah ditetapkan dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 yang berisi “Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.”
Pada kenyataannya, otonomi daerah itu sendiri tidak bisa diserahkan begitu saja pada pemerintah daerah. Selain diatur dalam perundang-undangan, pemerintah pusat juga harus mengawasi keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah daerah. Apakah sudah sesuai dengan tujuan nasional, yaitu pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Republik Indonesia yang berdasar pada sila Kelima Pancassila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.