Semakin hari, format gambar digital bertambah semakin banyak dengan fungsi dan bentuknya masing-masing. JPG, PNG, dan GIF adalah beberapa dari jenis format yang paling umum digunakan. Tapi, apa perbedaan masing-masing format itu?
Ketiga format gambar digital ini jadi yang paling populer karena kompatibilitas nya dengan perambah (browser) modern, kecepatan internet broadband, dan kebutuhan rata-rata pengguna. Yuk, kita buka satu per satu kelebihan dan kelemahan masing-masing format gambar digital ini…
JPG (Joint Photographic Experts Assemble)
JPG adalah jenis data yang dikembangkan oleh Joint Photographic Experts Assemble (JPEG) yang dijadikan standar untuk para fotografer profesional. Seperti metode yang digunakan oleh format ZIP yang digunakan untuk menemukan pengulangan (redundancy) dalam data untuk kemudian dikompresi, JPG mengompresi data gambar dengan cara mengurangi bagian-bagian dari gambar untuk memblok pixel dalam gambar tersebut. Kompresi JPG mempunyai kekurangan yang bersifat permanen, namun teknologi ini hanya digunakan untuk menyimpan data yang besar di media penyimpanan yang terbatas, bukan untuk manipulasi foto.
JPG sudah digunakan dan menjadi standar gambar di internet karena ia bisa dikompresi hingga ukuran kecil. Data JPG tertentu bisa dikompres dengan rasio perbandingan 2:1 sampai paling tinggi 100:1, tergantung pengaturan yang anda berikan. Sewaktu koneksi internet yang tersedia di bumi ini masih berupa koneksi dial-up, JPG adalah satu-satunya jenis data yang bisa dikirimkan dan dilihat secara bebas.
[heading id="" align="aligncenter" width="312" heading="gambar JPG yang pecah2"] [/heading]
Namun karena sifat lossy yang dimiliki JPG, maka format gambar ini tidak terlalu baik untuk digunakan menyimpan gambar pajangan atau artistik. Sekalipun kualitas tertinggi JPG itu terkompresi, akan mengubah tampilan gambar anda, sekalipun hanya sedikit. Sayang, kan? JPG juga bukan media ideal untuk penggunaan typography, crisp line, atau bahkan hasil fotografi dengan sudut yang tajam, karena obyek itu kadang menjadi samar/blur. Memang sih, lebih enak karena file ini sangat umum dan sudah sangat memasyarakat.
JPG mendukung 24-bit RGB dan CMYK, dan 8-bit Grayscale. Saya pribadi tidak menyarankan anda menggunakan palet CMYK dalam format JPG. Perlu dicatat juga bahwa Grayscale tidak banyak dikompres jika dibandingkan dengan versi berwarnanya.
GIF (Graphics Interchange Format)
GIF, sama seperti JPG, adalah format gambar lawas, dan salah satu yang umum dipakai di internet, berkebalikan dengan fotografi. GIF adalah kepanjangan dari Graphics Interchange Format dan sama-sama memiliki kompresi seperti format gambar TIFF. Teknologi ini pernah kontroversial karena isu pemaksaan hak paten tapi akhirnya beres juga karena semua paten yang didaftarkan sudah habis masa aktifnya.
[heading id="" align="aligncenter" width="312" heading="8-bit GIF"] [/heading]
GIF secara alami adalah gambar dengan 8-bit warna, berarti mereka dibatasi oleh palet sebanyak 256 jenis warna, yang dapat dipilih dari model RGB dan disimpan ke Color Look Up Tablet (CLUT), atau sederhananya “Color Table“. Mereka itu sejatinya adalah palet warna standar, seperti palet “Web Safe“. Catatan penting : gambar Grayscale memiliki palet 8-bit juga, jadi sah-sah saja/sebaiknya disimpan dalam format GIF.
Jauh dari dukungan transparency, GIF ternyata mendukung animasi gambar, yang membatasi tiap form nya pada 256 warna standar. Dan karena sifatnya yang tidak pecah-pecah, GIF bisa digunakan untuk menjaga baris dalam tipografi tetap rapi, dan juga bentuk-bentuk geometri, tapi sebaiknya menggunakan format yang memang diperuntukkan bagi vektor grafis seperti SVG atau AI (Adobe Illustrator).
GIF tidak cocok untuk digunakan dalam fotografi modern, atau untuk penyimpanan data gambar yang terbatas. Pada ukuran kecil dengan tabel warna yang sangat terbatas, gambar GIF dapat berukuran lebih kecil daripada JPG. Tapi dalam ukuran yang umum, gambar dengan format JPG dapat berukuran lebih kecil dibanding GIF. Jadi sebaiknya menggunakan JPG saja.
PNG (Portable Network Graphics)
PNG adalah kepanjangan dari Portable Network Graphics atau bisa diplesetkan menjadi “PNG-Nοt-GIF“. Dikembangkan sebagai alternatif lain untuk GIF, yang menggunakan paten dari LZW–algoritma kompresi. PNG adalah format gambar yang sangat baik untuk grafis internet, karena mendukung transparansi didalam perambah (browser) dan memiliki keindahan tersendiri yang tidak bisa diberikan GIF atau bahkan JPG. Mau bukti? Gambar dibawah ini adalah satu gambar dengan latar belakang transparan. Klik kanan saja untuk melihatnya. Tapi, saya memberikan sentuhan warna pada latar belakangnya untuk membedakan.
Karena sifat transparannya yang tidak pecah-pecah, PNG yang masuk kelas 24-bit ini cocok untuk membuat skrinsyut. Ia bisa mereproduksi gambar desktop dari tiap piksel ke piksel secara detil. PNG juga mendukung kelas 8-bit seperti GIF, sekaligus 24-bit seperti JPG. Ia juga tidak pecah-pecah, bisa mengkompresi gambar dari proses fotografi tanpa banyak mengurangi kualitas gambarnya. Namun PNG cukup besar ukurannya diantara ketiga format gambar yang saya bahas kali ini, serta tidak didukung oleh perambah lawas.
Kesimpulannya :
- PNG adalah pilihan baik untuk gambar yang memiliki bagian transparan, juga tidak pecah-pecah, dan ukurannya cukup kecil. Untuk ukuran yang lebih besar, jika anda menginginkan kualitas yang lebih.
- GIF pada umumnya digunakan untuk gambar animasi dan dapat memproduksi gambar 8-bit yang kecil.
- JPG masih menguasai format gambar untuk fotografi dan gambar-foto yang digunakan di internet, tapi berhati-hatilah, karena kualitas gambar anda semakin dikompres maka semakin pecah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar